KITA sering mendengar istilah ‘penyiaran’. Malah, saat media sosial merebak istilah yang dalam bahasa Inggrisnya disebut ‘broadcasting’ begitu akrab di telinga kita. Pada laman Wikipedia disebutkan bahwa penyiaran merupakan pendistribusian muatan audio atau video kepada pemirsa yang tersebar melalui berbagai medium komunikasi massa, namun umumnya menggunakan spektrum elektromagnetik (gelombang radio), dalam suatu model satu-untuk-banyak. Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu rangkaian mata acara dalam bentuk audio, suara atau visual gambar yang ditransmisikan dalam bentuk sinyal suara atau gambar, baik melalui udara maupun melalui kabel dan atau serat optik yang dapat diterima oleh pesawat penerima di rumah-rumah.

Penyiaran dimulai dengan radio AM (amplitude modulation), yang menjadi populer pada sekitar tahun 1920, seiring banyaknya penggunaan tabung vakum, pemancar dan penerima radio. Sebelumnya, seluruh bentuk komunikasi elektronik (radiotelepon, dan telegraf) berbasis satu-untuk-satu, dengan pesan yang ditujukan hanya untuk satu penerima.

Istilah ‘penyiaran’ dipinjam dari suatu metode pertanian untuk menebar benih di ladang dengan melempar benih-benih tersebut, diciptakan oleh baik manager KDKA Frank Conrad atau sejarawan RCA George Clark pada sekitar tahun 1920 untuk membedakan aktivitas ini dengan komunikasi “satu-untuk-banyak; suatu stasiun radio tunggal dapat mentransimisikan kepada banyak pendengar.

Penyiaran pada mulanya terdiri atas pengiriman sinyal telegraf melalui gelombang udara, menggunakan kode Morse, sebuah sistem yang dikembangkan pada tahun 1830-an oleh Samuel F. B. Morse, fisikawan Joseph Henry dan Alfred Vail. Mereka mengembangkan suatu sistem telegraf listrik yang mengirimkan pulsa pada arus listrik melalui kawat yang dikendalikan oleh suatu magnet listrik yang berada di ujung penerima sistem telegraf. Sebuah kode diperlukan untuk mentransmisikan bahasa alami hanya dengan menggunakan pulsa ini, dan keheningan di antara keduanya. Oleh karena itu, Morse mengembangkan cikal bakal kode Morse Internasional modern.

Penyiaran audio mulai bereksperimen pada dekade pertama abad ke-20. Pada awal 1920-an, penyiaran radio menjadi media rumah tangga, pada awalnya di pita AM dan kemudian di FM (Frequency Modulation).

Penyiaran televisi dimulai secara eksperimental pada tahun 1920-an dan menyebar luas setelah Perang Dunia II, dengan menggunakan VHF (Very high frequency) dan UHF (Ultra high frequency). Penyiaran satelit dimulai pada tahun 1960-an dan beralih ke penggunaan industri secara umum pada tahun 1970-an, dengan DBS (Direct Broadcast Satellites) yang muncul pada tahun 1980-an.

Awalnya seluruh penyiaran terdiri atas sinyal analog menggunakan teknik tranmisi analog. Namun, pada tahun 2000-an, penyiaran berpindah menggunakan sinyal digital, teknik transmisi digital. Dalam penggunaan secara umum, penyiaran paling sering mengacu pada transmisi informasi dan pemrograman hiburan dari berbagai sumber kepada masyarakat umum.

Kapasitas teknologi dunia untuk menerima informasi melalui jaringan siaran satu arah lebih dari empat kali lipat selama dua dekade dari tahun 1986 sampai 2007, dari 432 eksabita informasi (yang secara optimal terkompresi), menjadi 1.9 zettabita. Informasi ini setara dengan 55 surat kabar per orang per hari pada tahun 1986, dan 175 surat kabar per orang per hari pada tahun 2007.(Wikipedia, 2021)

Menurut Zainul Arifin kata ‘siaran’ merupakan padanan dari kata broadcast dalam bahasa Inggris. Undang-undang Penyiaran memberikan pengertian siaran sebagai pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.

Sementara penyiaran yang merupakan padanan kata broadcasting memiliki pengertian sebagai kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel,dan atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran Sehingga broadcasting atau penyiaran dapat didefinisikan sebagai penyebarluasan informasi berupa gambar bergerak dan suara serta multimedia melalui media elektronik.

Beberapa definisi lain menyebutkan bahwa pengertian broadcasting adalah distribusi audio dan/ atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton.

Syarat Penyiaran

Sebuah kegiatan dianggap sebagai penyiaran jika memiliki beberapa syarat. Syarat penyiaran jika diurut berdasarkan apa yang pertama kali harus diadakan sebagai berikut:

  • Adanya spektrum frekuensi radio
  • Tersedianya sarana pemancaran (transmisi)
  • Adanya perangkat penerima siaran (receiver).
  • Tersedianya siaran (program atau acara)
  • Siaran dapat diterima secara serentak/ bersamaan

Jenis-Jenis Penyiaran

Umumnya kegiatanya penyiaran dibagi menjadi dua jenis, yakni penyiaran radio dan penyiaran televisi. Pertama, penyiaran radio. Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Radio Broadcast adalah penyampaian informasi kepada khalayak berupa suara yang berjalan satu arah dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai media.

Kedua, penyiaran televisi. Penyiaran Televisi adalah media komunikasi massa dengar – pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan.

Menurut Effendy (2002 : 21) yang dimaksud dengan televisi adalah televisi siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserampakan, dan komunikasinya bersifat heterogen.

Komunikasi massa dengan media televisi merupakan proses komunikasi antara komunikator dengan komunikan (massa) melalui sebuah sarana, yaitu televisi. Kelebihan media televisi terletak pada kekuatannya menguasai jarak dan ruang, sasaran yang dicapai untuk mencapai massa cukup besar.

Trilogi Penyiaran

Kegiatan penyiaran akan terselenggara jika ada tiga sekawan atau trilogi penyiaran, yakni adanya studio, transmitter, dan pesawat penerima (tv).

Apa yang dimaksud studio? Menurut Wikipedia, studio adalah suatu tempat di mana seorang seniman bekerja. Studio bisa digunakan untuk banyak hal, seperti membuat fotofilm, acara TVkartun, atau musik. Kata ini berasal dari bahasa Latin studium, yang berarti amat menginginkan sesuatu. 

Studio merupakan sistem yang cukup berperan dalam sebuah stasiun penyiaran, sebagai subsistem yang terintegrasi secara total, bagian studio memberikan andil untuk penyedia program reguler yang bersifat berkesinambungan.

Dalam kajian film dan televisi, biasanya studio dibedakan menjadi dua, yakni studio alam dan studio buatan (RGB). Studio alam (outdoor) adalah semua lokasi yang dipakai untuk kegiatan pengambilan gambar (syuting) sebuah produksi film maupun produksi program televisi.  Kedua, studio buatan yang menggunakan ruangan yang diberi latar belakang layar berwarna red (merah), green (hijau), dan blue (biru) yang nantinya dilakukan penggabungan antara hasil syuting di alam (outdoor) dan hasil syuting di studio RGB melalui teknik compositing. 

Apa yang dimaksud transmitter? Transmitter (pemancar) merupakan sebuah alat instrumentasi yang yang memiliki kemampuan dalam melakukan proses sinyal sensor dan dapat mengubah menjadi arus (biasanya antara 4 dan 20 mADC).

Bergantung pada jumlah yang akan diproses, pemancar dapat diklasifikasikan sebagai pemancar suhu, transmitter permukaan tinggi, transmitter aliran. transmitter dapat dihubungkan ke berbagai penerima, seperti instrumen pengarah, alat perekam, pengontrol yang memiliki sinyal input standar.

Lebih gampangnya transmiter merupakan salah satu unsur dalam proses penyiaran yang berfungsi mengantarkan gambar dan suara dari studio berupa gelombang elektromagnetik yang membawa muatan informasi untuk dipancarkan atau disalurkan melalui kabel atau serat optik.

Terakhir pesawat penerima (televisi). Pesawat penerima (televisi) merupakan alat yang berfungsi mengubah gelombang eektromagnetik yang membawa muatan informasi berupa signal suara dan atau signal suara dan signal gambar proyeksi menjadi bentuk pesan yang dapat dinikmati khalayak.(berbagai sumber)