PADA bagian enam ini Anda sudah mulai masuk ke aspek manajemen produksi yang posisinya cukup penting. Kali ini akan mengutip dari pendapat Zaenul Arifin dan Yusuf Abu Harun yang merupakan praktisi bidang produksi program.

Menurut Zaenul Arifin produksi televisi adalah suatu proses kreatif yang melibatkan penggunaan peralatanperalatan yang rumit dan koordinasi sekelompok individu yang mempunyai kepekaan estetis dan kemampuan teknis untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kepada penonton. Di bagian mana pun kita berperan, harus di sadari bahwa proses produksi televisi adalah suatu team work. Bahkan dengan hanya sebuah camera praktis sekalipun , kita masih membutuhkan bantuan orang lain untuk memegang microphone, lampu, reflektor atau alat yang lain supaya kita memperoleh hasil maksimal.

Lebih banyak peralatan yang kita gunakan, lebih banyak orang yang ambil bagian. Jadi, tugas utama dalam produksi televisi adalah bekerja dengan orang lain, baik yang berada di depan camera (aktor, aktris, presenter) ataupun yang berada di belakang (kru  produksi, teknisi, sutradara , dan sebagainya)

Dr. Ari Djunaedi, seorang dosen Manajemen Industri Media, menyebutkan bahwa keberhasilan penyiaran ditopang oleh kreativitas manusia yang bekerja pada tiga pilar utama: teknik, program, pemasaran. Keberhasilan dalam bisnis penyiaran bergantung pada kualitas orang-orang yang bekerja pada bidang tersebut. Hal ini dilakukan untuk memenuhi harapan pemilik dan pemegang saham serta memenuhi kepentingan masyarakat (komunitas) sebagai konsekuensi atas ijin siaran/ lisensi yang diberikan negara.

Pembahasan mengenai manajemen siaran televisi meliputi pemrogaman siaran, pendekatan manajemen produksi siaran, merancang kegiatan produksi, pelaksanaan kegiatan produksi, manajemen penunjang penyiaran, menyiapkan kegiatan produksi  dan mengelola budget stasiun penyiaran. Di dalam perencanaan terdapat penentuan tujuan media penyiaran, mempersiapkan rencana dan strategi, dan pemilihan sekumpulan kegiatan dan memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, oleh siapa.

Sedangkan dalam tahapan perencanaan ada hal yang harus dilakukan, yaitu survey riset khalayak (potensi audience/pendengar) oleh lembaga survey (statistik, AC Niellsen) dan FGD (Focus Group Discussion). Di dalam survey yang pertama dilakukan adalah menentukan STPFP (Segmentasion, Targetting, Positioning, Formating, dan Programming). Di dalam menentukan segmentasi berdasar pada penilaian khalayak pendengar yang meliputi demografi, geografi, psikografi, dan behavior.

Sedangkan targetting berdasar pada perilaku khalayak yang ditargetkan. Positioning merupakan bagaimana kita melihat audience mind awareness. Kemudian formatting adalah bagaimana format acaranya. Dan yang terakhir adalah programming yaitu penyusunan acara.

Fungsi Managemen Produksi Siaran

Peter Pringle dan rekannya (1991) mengemukakan teori lain tentang pengertian kegiatan mengorganisasikan atau pengorganisasian (orginizing) adalah “Proses pengaturan sumber daya manusia dan materi dalam suatu struktur formal d imana tanggung jawab diberikan kepada berbagai unit, posisi dan personel tertentu. Proses ini memungkinkan konsentrasi dan koordinasi kegiatan dan pengawasan terhadap upaya-upaya untuk mencapai tujuan media penyiaran.”

Menurut Peter Pringle, pada kebanyakan media penyiaran, pengorganisasian mencakup kegiatan pembagian pekerjaan ke dalam bidang-bidang khusus dan pengelompokan karyawan dengan tanggung jawab tertentu ked alam sejumlah departemen. Pada umumnya, media penyiaran komersil memiliki departemen sebagai berikut:

  1. Departemen Penjualan/ Pemasaran

Penjualan waktu siaran stasiun penyiaran kepada pemasang iklan merupakan sumber pendapatan utama bagi stasiun radio dan televisi komersial. Kegiatan menjual ini menjadi tanggungjawab departemen penjualan/ pemasaran yang dipimpin oleh manajer penjualan/ pemasaran.

  • Departemen Program

Di bawah pengarahan dan pengawasan direktur/ manajer program. Departemen program merencanakan, memilih, menjadwalkan dan dengan bantuan staff produksi dalam pembuatan program

  • Departemen Berita

Pada kebanyakan stasiun penyiaran, fungsi stasiun untuk menayanakan berita dipisahkan dengan fungsi hiburan. Departemen berita dipimpin oleh seorang pemimpin redaksi atau direktur pemberitaan. Departemen ini bertanggungjawab terhadap produksi program berita, olahraga, dokumenter dan program-program yang terkait dengan kepentingan khalayak.

  • Departemen Teknik

Departemen ini dipimpin oleh seorang kepala atau manajer teknik. Departemen teknik bertanggung jawab memilih, mengoperasikan dan memelihara studio, control room dan peralatan pemancar. Staff bagian teknik juga bertanggung jawab melaksanakan pengawasan teknik sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

  • Departemen Administrasi/ Bisnis

Departemen bisnis melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi stasiun penyiaran sebagai suatu entitas bisnis yang mencakup kegiatan seperti :

  • Kesekretariatan
  • Penagihan (billing)
  • Pembukuan
  • Penggajian
  • Pengelolaan sumber daya manusia

Media penyiaran juga menjalankan berbagai fungsi lainnya yang dilaksanakan oleh suatu departemen, subdepartemen atau unit terpisah dari departemen yang disebutkan di atas.

Fungsi-fungsi tersebut yang biasa dimiliki suatu media penyiaran, yaitu

  1. Promosi

Promosi program mencakup kegiatan untuk menarik serta mempertahankan audiens. Promosi penjualan ditujukan untuk menarik pemasang iklan. Beberapa stasiun penyiaran memberikan tugas promosi program kepada departemen program sedangkan tugas promosi penjualan kepada departemen pemasaran.

  •         Traffic

Unit traffic dipimpin oleh kepala atau manajer traffic yang tugasnya adalah melaksanakan penjadwalan terhadap seluruh program yang akan disiarkan setiap harinya dalam suatu daftar yang disebut program log. Bagian traffic juga bertanggung jawab mengawasi seluruh isi siaran iklan dan memastikan bahwa iklan tersebut telah usai dengan kontrak komersial yang telah dibuat antara stasiun dengan pemasang iklan.

  • Continuity

Bagian ini bertanggung jawab dalam penulisan nasklah iklan, dan pada kebanyakan stasiun penyiaran bagian ini menjadi unit atau subdepartemen yang menjadi bagian departemen pemasaran.

Strategi Program

Strategi program yang ditinjau dari aspek manajemen atau sering juga disebut dengan manajemen strategis (management strategic) program siaran yang terdiri atas

  1. Perencanaan program
  2. Produksi dan pembelian program
  3. Eksekusi program
  4. Pengawasan dan evaluasi program.