Oleh Askurifai

ARTIFICIAL Intelligence (AI) merupakan komputer dengan karakteristik seperti otak manusia. Meliputi kemampuan berpikir kritis, membuat keputusan, dan menaikkan produktivitas. Pondasi dari AI adalah pandangan manusia dalam aturan pemesinan untuk pekerjaan sederhana sampai rumit.

Pandangan ini menyatu sebagai hasil aktivitas intelektual, studi analisis, logika, dan pengamatan. Penugasan AI meliputi kendali, robotika, mekanisme kontrol, komputasi, penjadwalan, hingga data mining.

Alan Turing mendefinisikan AI adalah sistem yang berperilaku seperti manusia. Sebuah lahan yang mana menggabungkan computer science dan datasets untuk menyelesaikan masalah (digitaltransformation.co.id).

Foto: infokomputer

Satu dari manfaat utama AI dalam pendidikan tinggi adalah kemampuannya untuk memberikan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Dengan menggunakan algoritma pembelajaran mesin, AI dapat menganalisis data tentang preferensi belajar, tingkat pemahaman, dan gaya belajar mahasiswa untuk menyusun kurikulum yang sesuai. Hal ini membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, serta memastikan bahwa setiap mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang optimal.

Selain itu, AI juga dapat digunakan dalam penelitian di perguruan tinggi. Dengan kemampuannya untuk menganalisis data besar secara cepat dan akurat, AI dapat membantu para peneliti dalam menemukan pola-pola baru, membuat prediksi, dan mengoptimalkan proses penelitian. Hal ini dapat mempercepat kemajuan ilmiah dan inovasi di berbagai bidang studi.

Di sisi administrasi kampus, AI juga memberikan kontribusi yang signifikan. Sistem AI dapat digunakan untuk mengelola data mahasiswa, mengotomatiskan proses administrasi seperti pendaftaran, pembayaran, dan penjadwalan kuliah. Dengan demikian, perguruan tinggi dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan layanan yang lebih baik kepada mahasiswa.

Namun ada juga beberapa Perguruan Tinggi yang belum sepenuhnya menerapkan AI. Salah satunya karena ada beberapa staf pengajarnya yang belum familiar dengan kemajuan AI. Dengan alasan sudah senior (tua) terkadang mereka malas mengikuti perkembangan AI yang semakin berkembang. Sering mereka beranggapan bahwa teknologi IA untuk generasi M, Z, dan generasi alpha sehingga mereka kurang tertarik untuk menekuninya. Padahal tanpa penguasaan (setidaknya) mengetahui perkembangan AI maka di kelas akan kewalahan karena umumnya generasi M dan Z sudah akrab dengan kemajuan AI.

Bidang Penulisan

Dulu, sebelum teknologi AI merebak di belantika dunia IT kalangan dosen dan mahasiswa terbiasa menulis manual. Maksudnya tidak menggunakan bantuan AI dan bersifat alami dan manusiawi. Namun situasi ini tidak banyak menumbuhkan minat menulis di kalangan akademik.

Kini dengan perkembangan AI di bidang penulisan, tampaknya kalangan akademisi berlomba menulis dengan bantuan AI ini. Namun menulis dengan bantuan AI ini harus diluruskan juga konsepsinya agar tidak melanggar wilayah plagiarisme. AI ini hanya alat bantu, yang mengendalikan tetap kita sebagai manusia. Selain itu jangan sampai tulisan kita nantinya terdeteksi sebagai karya AI sehingga tidak unik.

Prinsipnya dalam hal menulis bersentuhan dengan AI, ada tiga kemungkinan yang terjadi, yakni Anda murni menggunakan AI sebagai alat bantu menulis. Kedua, Anda menulis atas bantuan AI tapi hasilnya ditulis ulang menggunakan metode parafrasa, dan ketiga Anda memperbaiki tulisan setelah dicek menggunakan turnitin. Dari ketiga kemungkinan tersebut yang aman tentu yang kedua, yakni menulis ulang menggunakan metode parafrasa. Atau bisa yang kedua aman karena setelah dicek turnitin kemudian Anda memperbaikinya. Yang repot kalau Anda menggunakan kemungkinan pertama yang hanya mengandalkan AI saja. Untuk kemungkinan pertama Anda akan dikendalikan oleh AI karena Anda menggunakan AI untuk mengerjakan semua pekerjaan Anda.  

Gambaran tersebut hanya sebagian kecil saja manfaat AI di dunia pendidikan. Bidang lain seperti fotografi, videografi, sinematografi, animasi, penyiaran, dan lainnya juga sudah melibatkan AI dalam kegiatannya.

Dengan segala manfaat dan potensi yang dimilikinya, AI memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. Perguruan tinggi yang menerapkan teknologi AI secara baik akan mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih personal, mempercepat kemajuan ilmiah, dan meningkatkan efisiensi administrasi kampus. Oleh karena itu, integrasi AI dalam pendidikan tinggi perlu terus didorong agar dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi perkembangan dunia pendidikan.***