KETIKA Anda menulis skripsi ada empat hal yang tidak boleh terlewatkan, yakni paradigma penelitian, metode penelitian, pendekatan penelitian, dan teori. Paradigma penelitian, metode penelitian, biasa muncul pada bab 3. Sementara pendekatan penelitian dan teori tersebar di bab 1 dan 2. Pada bab 1-nya hanya tersirat dan pada bab 2- nya tersurat.

Yang sering terjadi masalah bagaimana cara menempatkan teori pada kajian Pustaka (bab 2) yang mampu mendukung penelitian Anda. Juga kalau memang dibutuhkan teori middle dan teori mikro kapan diperlukan. Di sini grand theory diperlukan sebagai syarat mendukung penelitian Anda.

Apa yang dimaksud grand theory itu?

Grand Theory adalah teori utama atau dasar atau teori yang mendasari sebuah penelitian. Grand theory bisa diambil dari penelitian terdahulu. Biasanya landasan teori yang ada pada bab 2  adalah sebuah konsep. Jadi, konsep yang seperti apa yang akan Anda letakkan di landasan teori, yaitu yang sistematis, tertata secara baik dan memiliki variabel. Atau ada hubungannya dengan variabel penelitian. Yang Anda pakai adalah teori yang berhubungan dengan variabel penelitian. Di sini Anda  tidak boleh memasukkan teori-teori yang tidak ada hubungannya dengan variabel penelitian.

Mengapa sih Anda perlu menggunakan teori pada penelitian Anda?

Tidak lain karena teori mempunyai beberapa peran, yakni untuk mendapatkan pengertian tentang variabel penelitian Anda yang ada pada judul.  Itulah mengapa Anda menempatkan teori  di bab 2. Tapi menulis  teori itu harus berurut, dari Grand theory, Middle Theory  dan Micro Theory. Grand theory itu adalah teori yang mempunyai level tertinggi, cakupannya sangat luas. Anda harus cari sesuai dengan program studi masing-masing. Kemudian variabel masing-masing yang ada pada judul grand theory-nya. Sedangkan middle theory cakupannya di level tengah. Jadi, antara grand dan micro theory, jadi lebih sempit. Grand theory  adalah teori besar yang kita gunakan untuk mengasah atau mengiris permasalahan yang Anda tawarkan pada proses menyusun grand theory utama yang nantinya akan dibuat sebagai landasan menulis hipotesis.

Grand theory memuat konsep-konsep yang penting. Jadi, kalau Anda lihat kegunaan Grand teory adalah memandu Anda untuk mengumpulkan bukti-bukti empiris. Grand theory biasanya berupa paradigma. Setelah itu Anda cari teori yang menurunkan paradigma tadi, misalnya teori-teori yang memisahkan antara satu variabel dengan variabel yang berikutnya namanya middle theory. Hipotesis diambil dari middle, bukan dari micro dan bukan dari grand theory. Jadi, urutannya mana yang ketemu masukkan duluan. Kadang-kadang grand theory itu ditaruh di tengah, kadang di akhir. Kalau misalnya ada tiga variabel yang dibahas di bab 2, sebaiknya setiap variabel urutannya adalah grand, middle, micro, nanti variabel yang kedua grand, middl, micro, kemudian yang ketiga grand, middle, micro.

Selanjutnya nanti ditarik simpulan baru yang middle. Middle dari tiga variabel itu Anda gunakan untuk merumuskan hipotesis Anda. Mulai sekarang teorinya coba dicek lagi, ada atau tidak grand theory-nya, sebab nanti pada saat ujian akan ditanya grand theory-nya apa. Teori yang dijagokannya itu ada atau tidak, kalau belum Anda segera masukkan juga, termasuk teori yang mendukungnya, yaitu middle dan micro teori.

Jadi, menulis landasan teori yang pertama Grand Theory.  Kemudian cari yang middle theory-nya. Beberapa diambil yang mendukung atau yang memperkuat.  Bisa juga yang bertentangan. Biasanya di akhir ditutup dengan micro theory yang menampilkan teori-teori yang praktis dan aplikatif. Dalam pembahasan di bab 4 nanti yang teori mikro ini akan digunakan. Intinya untuk memperkuat data yang diperoleh  dari lapangan lalu dibahas.  Nah, mikro bisa masuk. Yang grand itu untuk mengambil intisarinya. Lalu yang middle untuk menarik kesimpulan dalam rangka mencocokkan, relevan dengan hipotesis, dan yang mikro bisa digunakan untuk membahas di penelitian bab 4. Jangan lupa urutannya dalam menulis landasan teori, grand theory, middle theory, baru kemudian micro theory.

Fungsi Teori

Sebetulnyua fungsi teori itu apa sih? Mengapa Anda harus menggunakan teori dalam mendukung penelitian Anda?

Fungsi teori paling tidak ada tiga, yakni supaya penelitian Anda fokus, tidak liar. Bayangkan, jika Anda tidak menggunakan teori dalam penelitian Anda maka penelitian Anda tidak terarh dan cenderung kabur.

Kedua, supaya penelitian Anda sistematis karena teori berguna nanti dalam penyusunan alat ukur, bukan hanya sebagai alat ukur asal saja. Membuatnya bisa sesuai dengan keinginan Anda karena diturunkan dari variabel-variabel berdasarkan teori  karena menetapkan variabel harus berdasarkan teori.

Ketiga, untuk menentukan sumber data sekunder. Mengapa hal ini penting? Karen setelah data primer sudah Anda dapatkan maka selanjutnya Anda butuh data sekunder untuk memperkuat penelitian Anda.

Cara Menulis Teori

Mengenai Teknik menulis teori yang diambil dari berbagai referensi, ada baiknya Anda mengikuti urutan berikut ini.

Pertama, nama teori itu apa. Nama teori tepat sesuai dengan aslinya, misalnya yang menggunakan Bahasa Inggris atau Bahasa asing lainnya.

 Kedua, siapa yang menemukan teori itu. Bisa jadi yang menemukan lebih dari satu orang maka Anda harus menyebutkan semua penemu teori tersebut. Hal ini dilakukan agar nanti tidak terjadi masalah hanya karena Anda lupa menulis penemu teorinya.

Ketiga, asumsi teori itu apa. Apa sih asumsi-asumsi fokus utama yang membedakannya dengan teori lainnya? Biasanya dicirikan oleh kalimat-kalimat yang menghubungkan antara  satu aspek dengan aspek lainnya, satu konsep dengan konsep lain atau menjelaskan sebuah keadaan. Misalnya, Teori Dramaturgi dari Erving Goffman. Teori dramaturgi asumsinya tiap manusia berperilaku berbeda-beda di panggung depan atau frontage, dengan di panggung belakang atau backstage.

Landasan Teori

Teori adalah konsep yang berhubungan satu sama lain yang berisi suatu pandangan tentang suatu fenomena. Konsep-konsep itu akan membantu Anda memahami sebuah fenomena sosial. Teori adalah proses mengembangkan ide-ide untuk menjelaskan apa dan bagaimana suatu peristiwa itu terjadi. Nah, landasan teori itu merupakan pernyataan yang disusun secara terstruktur, gunanya supaya Anda melaksanakan penelitian secara sistematis, jelas teorinya. Jangan sampai Anda melaksanakan penelitian tidak berlandaskan teori yang kuat.

Cara Menulis Landasan Teori Pada Bab 2

Tentang cara menulis landasan teori pada bab 2 berikut aturannya.

Pertama, Anda harus menuliskan penemu teori yang utama. Jadi, kalau Anda mengambil dari buku, penulis bukunya yang ditulis penemunya dulu.

Kedua, tahun dan tempat pertama kali teori itu ditemukan di mana. Tahun berapa, kemudian isinya apa, ditulis dan kemudian bahas, relevansinya dengan penelitian itu apa. Mengapa teori itu yang Anda diangkat.

Ketiga, penelusuran landasan teori itu harus dirujuk dari sumber utama, bukan sumber yang kedua dan ketiga. Hal ini dimaksudkan agar Anda sebagai pengguna teori paham betul teori yang Anda gunakan sebagai pisau bedah penelitian Anda.(Askurifai Baksin/ berbagai sumber)